Home » , » Majelis Kedaulatan Gulingkan SBY-Boediono

Majelis Kedaulatan Gulingkan SBY-Boediono

Belakangan ini kabar santer menyebutkan akan ada aksi menggulingkan Pemerintah SBY-Boediono oleh sejumlah aktivis yang tergabung dalam Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI).

MKRI ini berencana akan menggelar aksi massa pada 25 Maret mendatang. Sebelumnya, MKRI melayangkan ultimatum pada Presiden SBY pada 20 Februari 2013 dengan batas waktu hingga 24 Maret 2013 mendatang agar melakukan nasionalisasi migas dan tambang, memprioritaskan penuntasan kasus korupsi besar seperti skandal bailout Century, BLBI, Hambalang, dan kasus lawas IT KPU.

Selain itu, MKRI juga menuntut pemerintah menghentikan liberalisasi impor, menurunkan harga bahan pokok, dan menghentikan segala bentuk kekerasan serta pelanggaran HAM. Sejumlah aktivis yang tergabung dalam MKRI ini diantaranya adalah Fuad Bawazier, Adhie Massardi, Boni Hargens, Harry Roesli, dan Ratna Sarumpaet serta beberapa tokoh lainnya.

Sementara itu, Badan Intelijen Negara (BIN) memastikan tidak ada upaya kudeta oleh sekelompok orang terhadap Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) - Boediono.

"Kalau kudeta bersenjata, saya rasa tidak ada," tegas Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI Marciano Norman, di kompleks Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Namun, lanjut Norman, pihaknya mengetahui akan ada gerakan massa yang menamakan diri Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) pada 25 Maret 2013 nanti. Gerakan itu akan menuntut agar SBY segera mundur dari jabatannya.

"Tanggal 25 Maret memang ada sekelompok orang yang berencana unjuk rasa tuntutannya adalah menurunkan Presiden," ungkapnya.

Menurut Norman, unjuk rasa itu tidak berbeda dengan unjuk rasa-unjuk rasa pada umumnya.

"Silakan berjalan sepanjang mereka mampu untuk kendalikan massa dengan baik mereka tidak anarkis dan mereka tidak berbuat diluar hal kepatutan. Itu harus dipedomani," tegasnya.

Menurut analisa BIN, lanjut Norman, unjuk rasa yang akan dilakukan MKRI itu tetap berjalan tapi tertib. "Analisa kami, unjuk rasa tetap berjalan, tapi Insya Allah semua terkendali. Masalah tuntutan turunkan Presiden, saya rasa Presiden naik dan turun itu ada aturannya," pungkasnya

0 comments:

Post a Comment