Home » , » Apakah Jakarta Akan Hancur Karena Meteor ?

Apakah Jakarta Akan Hancur Karena Meteor ?

Peristiwa metoer jatuh adalah biasa, bahkan menjadi sebuah siklus tahunan, bilamana terjadi hujan meteor yang bisa dilihat dari bumi. Menenggarai meteor-meteor yang jatuh akhir-akhir ini, maka dalam permutasi yang rumit sebuah meteor yang tidak terdeteksi oleh radar, dapat saja jatuh di bumi. (sumber gambar inilah.com)


Perjalanan meteor jatuh sebagai peristiwa besar, titik awal tercatat pada abad modern adalah peristiwa Tsunami Aceh 26-desember-2004, dimana sebelum terjadi Tsunami tsb, maka di ibukota terdapat meteor yang jatuh, baca Fenomena Meteor Jatuh & Tsunami Aceh
Minggu, 19/12/2004 22:15 WIB Ledakan yang Didengar Warga Jakarta Meteor Besar
Arif Shodiq Pujiharto – detikcom Jakarta – Sejumlah warga Jakarta dan sekitarnya mengaku mendengar ledakan dan kilatan benda di langit, Minggu (19/12/2004) pagi. Benda itu tergolong meteor besar atau fireball (bola api), khususnya yang menimbulkan ledakan dinamakan “bolide”. Hal itu diungkapkan Peneliti Matahari dan Antariksa LAPAN Bandung Dr. Thomas Djamaluddin dalam emailnya yang diterima detikcom, Minggu (19/12/2004) malam.
Setelah meteor jatuh di ibukota tgl 19, maka 7 hari berikutnya, terjadilah tsunami Aceh, dimana sebelum terjadi kejadian tsb, maka gangguang gelombang radio banyak terjadi pada bulan-bulan oktober-november-2004. Tsunami Aceh sebagai bencana yang hebat terpotret dalam foto dibawah ini (sumber gambar internet)


Dua kejadian dimana meteor jatuh dengan ledakan keras, kemudian menunjukkan sebuah peristiwa besar, kembali berulang di tahun 2009. Tidak berapa lama kemudian meteor skala kecil jatuh pula di ibukota 11-maret-2009, seperti digambar dibawah ini // sumber gambar metrotvnews.com


Setelah meteor jatuh tsb,akhirnya terjadilah peristiwa situ gintung 27-maret-2009 (atau 16 hari setelah meteor tsb jatuh). Orang menyebut sebagai tsunami kecil di ibukota.(sumber gambar internet)


Peristiwa yang bertautan antara meteor jatuh dengan peristiwa bencana besar yang terjadi tentulah tidak mutlak, dalam arti sebuah bencana besar TIDAK harus di dahului oleh meteor jatuh, begitupula dengan meteor jatuh tidak pula langsung dianggap sebagai pertanda akan terjadinya bencana besar.

Jakarta Hancur Dihantam Meteor ?

Peristiwa demi peristiwa dimana meteor jatuh di ibukota tsb, tentunya mengingatkan kepada kita bahwa ibukota sering kejatuhan meteor, walau dalam skala kecil. Bagaimana jika meteor tsb membesar dan tidak terdetekSi sebelumnya ?. Sebuah contoh meteor jatuh yang mampu meluluhlantakkan sebuah kota pernah terjadi di Bone. (sumber dari berbagai sumber pencarian)

Analisa dari ledakan bone tsb didapatkan pada warta berita luar negeri yang menganalisis sebagai berikut:
Ledakan Diatas Pulau Bone Setara 3 Bom Atom

Probabilitas planet mini menubruk bumi, bukanlah sekedar plot dalam film layar lebar, sesuai siaran Metro TV yang ditayangkan situs You Tube, diduga sebuah planet mini pada 8 Oktober pagi meledak di angkasa Pulau Bone yang kekuatan ledakannya setara dengan 3 buah bom atom (Hiroshima).
Sesuai gambar yang ditayangkan Metro TV terlihat di angkasa sebuah bola api yang menyilaukan mata dan terbalut oleh benda berbentuk awan yang kemudian diiringi ledakan dahsyat, sejumlah murid-murid SD di Kecamatan Bone terperanjat bahkan ada yang sampai menangis. Warga Bone mengatakan kepada Metro TV bahwa mereka melihat sebuah bola api besar meluncur dari langit, kemudian terjadi ledakan hebat dan akhirnya meninggalkan seberkas kabut asap di langit.
Majalah New Scientist berdasarkan laporan observasi NASA menyatakan, planet mini yang berdiameter 5 sampai 10 meter meledak di ketinggian 20 km di atas angkasa Sulawesi Selatan pada 8 Oktober lalu.
Data observasi itu menunjukkan, planet mini tersebut meluncur dengan kecepatan 45.000 meter per jam, bersamaan itu bergesekan dengan atmosfer bumi, kemudian meledak lantaran suhu panas yang melonjak dan melepaskan energi sekitar 50.000 ton bom TNT, setara dengan kekuatan 3 buah bom atom yang dijatuhkan AS di Hiroshima-Jepang.
NASA berpendapat, ini semestinya adalah ledakan planet mini terbesar selama ada pencatatan.
Selain itu, laporan ilmuwan Universitas Western Ontario-Kanada menunjukkan, suara ledakan planet mini itu dapat didengar dari stasiun pendeteksi yang terletak 15.000 km jauhnya.
Sejumlah kalangan ilmuwan beranggapan punahnya dinosaurus yang pernah merajai bumi pada zaman dahulu kala lantaran ada planet mini atau komet yang menubruk bumi dan menimbulkan ledakan. Ledakan planet mini di angkasa Indonesia kali ini sekali lagi telah menimbulkan keresahan para ilmuwan yang khawatir kejadian hantaman planet mini barangkali bisa terulang lagi, apalagi kalau diameternya mencapai 20 hingga 30 meter, pasti akan membawa akibat menghancurkan bagi bumi dan umat manusia.
Menurut laporan NASA, kejadian ledakan planet mini seperti di atas angkasa negara kita ini, kirakira akan terjadi sekali dalam setiap 2 hingga 12 tahun.
Itulah mengapa AS sedang merundingkan dan meneliti sebuah perencanaan, dimana melalui stasiun pendeteksi planet kecil dan program penelitian pendaratan di atas planet mini dan lain-lain, diharapkan dapat menemukan solusi proteksi yang lebih baik bagi bumi kita, agar terhindar dari benturan planet kecil yang bisa berakibat fatal. (CNA/whs)
Bagaimana jika kemudian sebuah meteor besar jatuh dikota jakarta seperti halnya meteor yang jatuh di negara rusia baru - baru ini ...?

0 comments:

Post a Comment