Sedikitnya 10 mobil dan puluhan rumah warga di kawasan Kwai Hau, Kota Ambon, hancur berantakan dalam perkelahian antara tentara dan polisi yang terjadi di kawasan itu.
Menurut saksi mata, perkelahian dipicu oleh salah paham setelah salah seorang polisi menegur anggota Yonkaf V Kodam XVI Pattimura yang berperilaku kurang sopan dalam pesta perkawinan Bribda Lukman Ngawi, anggota detasemen 88 Polda Maluku.
Namun teguran itu tidak ditanggapi, sehingga terjadi keributan yang berakhir dengan penggeroyokan terhadap oknum TNI tersebut. Akibat, perkelahian tak seimbang ini menyebabkan oknum TNI tersebut dilaporkan menderita luka serius.
Tidak lama kemudian, puluhan anggota TNI dari Yonkaf V Pattimura berpakaian preman mendatangi lokasi kejadian bermaksud membalas. Namun karena tidak lagi menemukan pelaku, mereka merusak rumah-rumah warga dan sejumlah mobil yang diparkir di kawasan itu.
Tiga orang warga setempat juga ikut menjadi korban luka-luka terkena hantaman benda keras oleh oknum TNI. Mereka adalah Toleng, Rafri dan Hamid Maidulah. Situasi semakin tegang setelah prajurit detasemen kavaleri di Makodam XVI kembali menyerang ke Mapolres Pulau Ambon.
Aksi ini kemudian dibalas dengan rentetan tembakan dari sejumlah anggota polisi yang berjaga-jaga. Kapolres Pulau Ambon AKBP Leonidas Braksan mengatakan kasus perkelahian antar tentara dan polisi tengah diselesaikan oleh pimpinan dari kesatuan masing-masing.
Menurut saksi mata, perkelahian dipicu oleh salah paham setelah salah seorang polisi menegur anggota Yonkaf V Kodam XVI Pattimura yang berperilaku kurang sopan dalam pesta perkawinan Bribda Lukman Ngawi, anggota detasemen 88 Polda Maluku.
Namun teguran itu tidak ditanggapi, sehingga terjadi keributan yang berakhir dengan penggeroyokan terhadap oknum TNI tersebut. Akibat, perkelahian tak seimbang ini menyebabkan oknum TNI tersebut dilaporkan menderita luka serius.
Tidak lama kemudian, puluhan anggota TNI dari Yonkaf V Pattimura berpakaian preman mendatangi lokasi kejadian bermaksud membalas. Namun karena tidak lagi menemukan pelaku, mereka merusak rumah-rumah warga dan sejumlah mobil yang diparkir di kawasan itu.
Tiga orang warga setempat juga ikut menjadi korban luka-luka terkena hantaman benda keras oleh oknum TNI. Mereka adalah Toleng, Rafri dan Hamid Maidulah. Situasi semakin tegang setelah prajurit detasemen kavaleri di Makodam XVI kembali menyerang ke Mapolres Pulau Ambon.
Aksi ini kemudian dibalas dengan rentetan tembakan dari sejumlah anggota polisi yang berjaga-jaga. Kapolres Pulau Ambon AKBP Leonidas Braksan mengatakan kasus perkelahian antar tentara dan polisi tengah diselesaikan oleh pimpinan dari kesatuan masing-masing.
0 comments:
Post a Comment