Posted by "Warung Kopi"
Posted on 7:44 AM
with No comments
"Masyarakat Mau Presiden Wajah Baru, Tolak Wajah Lama"
Pada Pilpres 2014 yang akan datang dipastikan rakyat menghendaki Presiden wajah baru. Ada kecenderungan mayoritas masyarakat akan menolak calon Presiden wajah lama.
Tahun 2013 adalah tahun politik. Semua partai politik dipastikan akan memanaskan mesin partai masing-masing untuk menghadapi Pemilu dan Pilpres 2014.
“Namun bila kita lihat soal pilpres, perilaku pemilih masih menunggu munculnya capres-capres alternatif,” demikian komentar peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI), Burhanuddin Muhtadi, berkomentar pada acara talkshow yang diadakan oleh salah satu televisi swasta ,Selasa pagi (0 1/1 – 13).
Secara umum, kata Burhan, gelagat masyarakat terasa menghendaki munculnya calon presiden yang benar-benar memiliki kualitas, kapabilitas dan kompetensi. Namun sayang, di saat yang sama, perilaku pemilih ini juga masih sangat tergantung dengan informasi yang diterima.
“Sekitar 60 persen pemilih kita itu lulusan sekolah dasar, yang tentu saja informasi yang diterimanya berbeda dengan kelompok masyarakat lain yang lebih mudah mengakses informasi,” ujarnya.
Burhanuddin pun berharap di tahun 2013 ini akan muncul banyak politisi yang negarawan. Sebab saat ini, situasi politik dalam posisi inflasi politisi namun defisit negarawan.
Dari pemantauan baratamedia, tercatat sangat tinggi tingkat pengharapan masyarakat akan munculnya calon Presiden tahun 2014 adalah wajah baru.
Tanda-tanda penolakan wajah lama dapat dilihat pada kasus Pilkada DKI Jakarta. Jokowi yang wajah baru dan beraroma ndeso terpilih oleh rakyat. Mantan walikota Solo itu berhasil menyingkirkan Fauzi Bowo yang termasuk kategori wajah lama di memori masyarakat.
Intinya, arus deras dari akar rumput yang menghendaki perubahan yang demikian menggelegarnya sekarang , memang sangat berpotensi menyingkirkan wajah-wajah lama yang masih saja bersikeras untuk maju pada Pilpres 2014.
0 comments:
Post a Comment