Home » , » Memulai Perang Secara Terbuka

Memulai Perang Secara Terbuka

"Kebenaran dan keadilan akan muncul mengalahkan fitnah serta rekayasa sekuat apapun rekayasa itu dibangun dan sehebat apapun itu dibangun serta serapih apapun itu dilakukan. Itu keyakinan saya, kalau tidak Tuhan Yang Akan Menghancurkannya" 
Anas Urbaningrum telah resmi melepas jabatan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Seakan tidak terima, Anas pun mulai melakukan perang terbuka dengan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.

Iya, memang perang dingin antara SBY dengan Anas sudah dimulai beberapa saat lalu, yakni sejak SBY mulai mengeluarkan pernyataan resmi untuk meminta agar para kader Partai Demokrat yang bermasalah agar segera mundur dari Partai Demokrat. Hal itupun yang secara tegas menyindir Anas perihal ketidakjelasan dirinya di KPK.

Melirik hal tersebut, Anas yang baru kemarin ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK langsung mengeluarkan pernyataan yang tidak kalah pedas. Beberapa pernyataan sikap yang dilontarkan Anas pun seakan secara tidak langsung menyerang SBY yang ikut intervensi dalam penanganan kasus hukum.

"Saya yakin kebenaran dan keadilan masih bisa ditegakan, saya percaya negeri kita berdasarkan hukum dan keadilan, bukan berdasar prinsip kekuasaan," tegas Anas di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta.

Tidak hanya itu, Anas juga bersikeras jika dirinya tidak bersalah dan bebas dari tuduhan apapun yang dilayangkan oleh banyak pihak kepada dirinya. Ia pun menyebutkan jika kebenaran dan keadilan merupakan pangkat tertinggi dari segala fitnah dan rekayasa.

"Kebenaran dan keadilan akan muncul mengalahkan fitnah serta rekayasa sekuat apapun rekayasa itu dibangun dan sehebat apapun itu dibangun serta serapih apapun itu dilakukan. Itu keyakinan saya," tambahnya.

Selanjutnya, perang terbuka Anas kepada SBY ditunjukkan dengan pernyataan sikap yang disampaikan dirinya perihal dirinya akan segera punya status hukum di KPK. Hal tersebut yang membuat dirinya merasa seperti ada desakan agar KPK segera memperjelas status hukum dirinya.

Hal tersebutlah yang lantas membuat Anas semakin yakin jika dirinya akan segera menjadi tersangka di KPK. Ia pun juga sudah dipersilakan untuk lebih fokus dan berkonsentrasi atas masalah hukum di KPK ketimbang mengurusi partainya.

"Jadi, ketika ada desakan seperti itu, saya baru mulai berpikir 'jangan-jangan'. Ketika saya dipersilakan untuk lebih fokus menghadapi masalah hukum di KPK, berarti saya sudah divonis mempunyai status hukum yang dimaksud adalah tersangka. Apalagi saya tahu, petinggi Partai Demokrat yakin betul pasti minggu ini Anas menjadi tersangka," sambungnya.

Seperti yang banyak diberitakan sebelumnya, SBY selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat sempat meminta, agar KPK segera menuntaskan kasus yang melibatkan kadernya. SBY bahkan meminta KPK segera menuntaskan kasus yang menjerat Anas agar Demokrat tidak semakin lama tersandera.

"Saya memohon kepada KPK untuk, ya bisa segera konklusif dan tuntas. Apa yang dilakukan oleh sejumlah kader Demokrat itu, kalau salah ya kita terima memang salah. Kalau tidak salah maka kami juga ingin tahu kalau itu tidak salah. Termasuk Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, yang juga diperiksa dan dicitrakan publik secara luas di Tanah Air sebagai bersalah atau terlibat dalam korupsi" terang SBY di Jeddah.

Selain itu, SBY selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat menyampaikan 8 solusi untuk mengatasi masalah yang sedang dialami Partai Demokrat. Salah satu poin disebutkan Anas diminta fokus urusi kasus hukumnya.

"Kepada Ketua Umum Partai Demokrat saudara Anas Urbaningrum yang tetap menjabat wakil Majelis Tinggi sementara saya memimpin langsung gerakan penataan pembersihan dan penataan partai ini, saya berikan kesempatan untuk untuk menghadapi masalah hukum dengan harapan keadilan benar-benar tegak dan tim hukum siap untuk memberikan bantuan hukum," kata SBY.

0 comments:

Post a Comment