Dalam rangka guna untuk mengingat Allah dan atau berdzikir sejatinya tidak diperlukan adanya tempat dan ruang serta kondisi khusus bagi seseorang
untuk memulainya. Bahkan bagi seseorang yang baru saja terbangun dari tidur pada pagi hari pun terdapat banyak sekali waktu serta hal-hal yang dapat mendorong setiap orang berdzikir.
Ketika dalam kondisi yang demikian terdapat waktu bagi kita untuk berdzikir mengingat akan kebesaran Allah Subahanahu Wata'ala dan teringatlah ianya akan sebuah firman didalam kitab Nya :
"Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai)
pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun
berusaha." (QS. Al-Furqaan, 25: 47)
Setelah bangun dan bangkit dari tempat tidur melangkah keluar ke tempat mandi membasuh muka dan mandi, seseorang akan merasa benar-benar terjaga dan berada
dalam kesadarannya secara penuh. siapalah ianya untuk berpikir berbagai persoalan yang diharapkan nantinya dapat bermanfaat untuknya.
Terdapat banyak hal lain yang kiranya lebih penting untuk direnungkan dari sekedar memikirkan apa dan bagaimana serta makanan apa yang hendaknya dipersiapkan untuk sarapan pagi atau pukul berapa ianya harus berangkat dari rumah adalah kembali mengingat Nya dengan memperbanyak menyebut Asmaul Husna.
Demikianlah dan terus berlalu detik demi detik , menit dan jam yang kita lalui sejatinya dapat kita pergunakan untuk lebih banyak mengingat setiap ayat - ayat Nya, mengangungka Nya , mensucikan Nya, dan bukannya memikirkan dan memenuhi keinginan dan syahwat serta kebahagiaan duniawi saja.
Terdapat banyak hal lain yang kiranya lebih penting untuk direnungkan dari sekedar memikirkan apa dan bagaimana serta makanan apa yang hendaknya dipersiapkan untuk sarapan pagi atau pukul berapa ianya harus berangkat dari rumah adalah kembali mengingat Nya dengan memperbanyak menyebut Asmaul Husna.
Demikianlah dan terus berlalu detik demi detik , menit dan jam yang kita lalui sejatinya dapat kita pergunakan untuk lebih banyak mengingat setiap ayat - ayat Nya, mengangungka Nya , mensucikan Nya, dan bukannya memikirkan dan memenuhi keinginan dan syahwat serta kebahagiaan duniawi saja.
0 comments:
Post a Comment