Menteri Agama Suryadharma Ali berharap Nahdlatul Ulama tampil
membenahi pendidikan di Indonesia. Sehingga kualitas pendidikan di tanah
air bisa lebih baik dan semakin meningkat.
“Tidak mungkin suatu bangsa bisa maju apabila sistem pendidikan
tidak tertata dengan baik,” kata Menag saat memberi pengarahan pada
Musyawarah Kerja Wilayah Nahdlatul
Ulama provinsi Jawa Tengah, Sabtu (30/3) di Pondok Pesantren Al Anwar
Sarang, kabupaten Rembang yang diasuh ulama kharismatik KH Maemun
Zubair.
Menag mengatakan, NU sebagai organisasi terbesar di tanah air
memiliki andil yang besar dalam pendidikan. Peran itu dibuktikan dengan
pendidikan pondok pesantren yang seluruhnya berstatus swasta.
“Ini sumbangan terbesar NU di sektor pendidikan, kita ketahui
sebelum Indonesia merdeka, pesantren telah tersebar dimana-mana menjadi
pusat pendidikan Indonesia pada masa lalu,” papar Menag.
Namun melihat kondisi tanah air saat ini, menurut Menag, kualitas
pendidikan masih tertinggal jauh dibanding negara tetangga. “NU agar
tampil membenahi pendidikan di Indonesia,“imbau Menag.
Ia mengingatkan, apabila kita mengabaikan sektor pendidikan maka
bangsa ini semakin tertinggal dan tidak bisa melakukan perubahan yang
berarti sehingga bangsa ini hanya menjadi bangsa yang konsumtif, karena
tidak mampu berkreasi, tidak mampu menciptakan industri.
Menag mengatakan, pemerintah senantiasa memperhatikan peningkatan
kualitas pendidikan seperti dengan meningkatkan anggaran pendidikan
sebesar 20 persen dari APBN. “Kita tingkatkan kualitas pendidikan termasuk memperhatikan kesejahteraan guru,” imbuhnya.
Namun diharapkan peningkatan kesejahteraan guru ada korelasi dengan
peningkatan mutu pendidikan. “Seharusnya kualitas pendidikan lebih
baik,” kata Menag.
Dikatakan pula, pemerintah senantiasa mengelola pendidikan di tanah
air untuk semua lapisan, education for all. “Pendidikan bukan hanya
milik orang mampu, apapun status ekonomi, status sosialnya, dengan pendidikan merubah masa depan,” kata Menag.
0 comments:
Post a Comment