"Jokowi For Presiden" Harus Mampu Gandeng Kekuatan TNI yang benar - benar lurus tidak terkait apapun dan tidak dengan organisasi apapun dengan mengembalikan mereka kepada tugas utama yakni menjaga keamanan dan ketertiban negara, Menempatkan Ulama' diatas pemerintahan sebagai Wakil Rakyat Yang Mengurusi berbagai bidang kemaslahatan umat. Serta mengembalikan POLRI sebagai pengayom masyarakat dan ujung tombak dari setiap langkah dan kebijakan pemerintah dengan merangkul tokoh masyarakat untuk mengarahkan mereka kepada hal - hal yang positif.
Para penguasa di tanah air Indonesia masih bertahan dan akan terus mempertahankan kekuasaannya. Pergolakan yang timbul tenggelam baik dari kalangan masyarakat , buruh , tokoh agama , mahasiswa sedikit banyak menunjukkan bahwa perasaan dan keinginan akan perubahan yang signifikan sudah tidak boleh dan tidak bisa dibendung lagi. hal ini menurut beberapa pendapat adalah akibat dari ketamakan serta kerakusan kepada kekuasaan dan kekayaan dari pihak penguasa yang mengakibatkan keadaan ekonomi ataupun politik menjadi tidak stabil.
Kesadaraan berbangsa dan bernegara dengan berbakti dan memberikan pelayanan kepada rakyat dari berbagai pihak terlihat dan terbukti, masih tumbang tindih dan tidak merata, Ini sedikit banyak menunjukkan bahwa masih ada dalam jiwa-jiwa para penguasa keinginan dan perilaku yang menjadikan kekuasaan sebagai suatu tujuan hidup. Sehingga tidaklah heran kalau kita melihat keadaan politik, ekonomi dan sosial tidak seperti apa yang Allah Subhanahu Wata'ala dan para Nabi dan Rasul Nya perintahkan.
Siapapun Presidennya tidaklah menjadi suatu permasalahan, siapa yang memegang kekuasaan tidaklah terlalu penting, kalau kita sudah mempunyai kesadaran bernegara yang tinggi. Masing-masing pihak telah mengetahui dan memahami hak dan kewajibannya, Kedengarannya hal ini adalah begitu mudah namun pada dasarnya hal ini sulit untuk direalisasikan.
Kalau kita melihat, memperhatikan dan menganalisa pergantian kekuasaan dari satu pihak kepihak lain di negeri-negeri yang sudah mempunyai kesadaran bernegara yang tinggi, tidaklah terdengar adanya suatu pertentangan yang hebat yang mengakibatkan ketidaksenangan dan kegoncangan ekonomi, sosial dan politik, namun kegoncangan terjadi dikalangan bawah yang memang tidak terlalu penting bagi mereka.
Hal ini tentunya amat sangat berbeda dengan adab , tata krama dan budaya di negara kita Indonesia sebagai Negara Yang Beradab.
Kesadaraan berbangsa dan bernegara dengan berbakti dan memberikan pelayanan kepada rakyat dari berbagai pihak terlihat dan terbukti, masih tumbang tindih dan tidak merata, Ini sedikit banyak menunjukkan bahwa masih ada dalam jiwa-jiwa para penguasa keinginan dan perilaku yang menjadikan kekuasaan sebagai suatu tujuan hidup. Sehingga tidaklah heran kalau kita melihat keadaan politik, ekonomi dan sosial tidak seperti apa yang Allah Subhanahu Wata'ala dan para Nabi dan Rasul Nya perintahkan.
Siapapun Presidennya tidaklah menjadi suatu permasalahan, siapa yang memegang kekuasaan tidaklah terlalu penting, kalau kita sudah mempunyai kesadaran bernegara yang tinggi. Masing-masing pihak telah mengetahui dan memahami hak dan kewajibannya, Kedengarannya hal ini adalah begitu mudah namun pada dasarnya hal ini sulit untuk direalisasikan.
Kalau kita melihat, memperhatikan dan menganalisa pergantian kekuasaan dari satu pihak kepihak lain di negeri-negeri yang sudah mempunyai kesadaran bernegara yang tinggi, tidaklah terdengar adanya suatu pertentangan yang hebat yang mengakibatkan ketidaksenangan dan kegoncangan ekonomi, sosial dan politik, namun kegoncangan terjadi dikalangan bawah yang memang tidak terlalu penting bagi mereka.
Hal ini tentunya amat sangat berbeda dengan adab , tata krama dan budaya di negara kita Indonesia sebagai Negara Yang Beradab.
0 comments:
Post a Comment